Senin, September 24, 2007

Nomer Handphone

Ini benar-benar penyakit menahun.
Sekali kita telah menggunakan satu nomer untuk handphone kita, maka seumur hidup kita akan "setia" kepada operator seluler yang menerbitkan nomer tersebut, karena nomer tersebut bukan milik kita, melainkan milik operator seluler dan kita cuma meminjamnya, seolah-olah itu milik kita.

Tiba saatnya saya mesti memutuskan untuk memilih operator yang lebih hemat, maka saya harus mempertimbangkan masak-masak karena itu sama artinya saya mesti menggunakan nomer baru.

Seandainya saja pemerintah kita (Kominfo) mau membuat regulasi yang mengatur tentang penggunaan nomer handphone ini, bahwa nomer ini milik saya, terserah operator mana yang saya pilih, tidak masalah jika hendak ganti ke operator lainnya, nomer itu tetap menjadi nomer saya, sehingga tidak perlu ganti kartu nama, tidak perlu kirim ratusan sms untuk memberitahukan tentang penggantian nomer, dan yang terpenting: nomer itu adalah aset penting milik saya, bukan milik orang lain!

Tanah, Rumah, kendaraan, dll. boleh kita miliki, dengan sertifikat lagi.
Masak iya untuk memiliki nomer seluler saja tidak boleh...

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Hmmm sptnya alasan ganti nomor bukan karena lebih hemat saja nih pak?

Saya juga sudah 11 tahun pakai nomor saya dan juga pakai beberapa nomor pendamping dari operator2 lainnya u/ berbagai keperluan. Tp belum mau pindah operator, karena meski mungkin operator paling mahal tapi sejauh ini paling puas karena paling minim blank spot-nya di Kalimantan.

Sandy Kusuma mengatakan...

Pak Sandjaja,

Betul, Pak.
Banyak hal telah menjadi pertimbangan ketika menentukan operator yang akan kita pilih.

Banyak kekecewaan saya menggunakan operator yang lama, gonta-ganti ponsel, upgrade UIM/SIM card, dsb.
Puncaknya ketika saya berkeliling di China selama 2 minggu beberapa waktu yang lalu, saya dapatkan bahwa operator menggunakan VOIP untuk sambungan saya ke Indonesia/Bali tetapi saya tetap mesti bayar pulsa dengan tarif SLI normal.
Sah-sah saja mereka menggunakan VOIP tetapi mestinya charge ke saya dengan harga VOIP dong.

Penghematan juga salah satu alasannya, saya sering bepergian ke luar daerah, begitu juga para manager di Balisoft, "bebas roaming" yang ditawarkan akan menghemat biaya komunikasi di kantor kami.

Thanks atas komentarnya di blog ini.

Sandy Muda

Sandy Muda
Seperti apa aku jadinya nanti?