Senin, September 24, 2007

Cukup sudah!

Belakangan ini saya lebih sering berpikir untuk menghentikan kebiasaan merokok tetapi nyatanya keinginan itu bukan hal yang mudah untuk dilakukan.

Secara kebetulan minggu lalu saya membaca buku karangan AM Rukky Santoso: Brain Booster, The Roadmap to Success (PT Gramedia Pustaka Utama, 2007), terperangah juga saya ketika sampai pada bagian "Sistem Pompa Pernafasan", paru-paru adalah satu-satunya pompa bagi sistem pernafasan untuk kelangsungan kehidupan, dan selama lebih dari 30 tahun saya telah menjejali sistem pompa itu dengan asap hasil pembakaran tembakau dan cengkeh, dan saya melakukannya dengan sangat sadar tetapi tidak mau menghentikannya.

Kemarin, hari Minggu, 23 September 2007, otak saya telah membuat kesepakatan dengan paru-paru saya: Ia akan berupaya sebisa mungkin untuk tidak lagi menjejali paru-paru dengan asap rokok, cukup sudah!

2 komentar:

Light from the East mengatakan...

Rokok memang menjadi momok bagi manusia. Ada yang pro dan kontra. Dengan adanya himbauan pada setiap bungkus rokok oleh pemerintah semestinya dapat mengurangi jumlah perokok. Nyatanya.... setiap tahun tidak ada perubahan. Saya rasa semua kembali pada kesadaran individu akan pentingnya kesehatan. Saya sendiri sampai saat ini belum bisa menghentikan kebiasaan merokok.

Selamat dan salut pada Pak Sandy yang telah bisa berhenti merokok.

Chris
mediapertiwi@blogspot.com

Sandy Kusuma mengatakan...

Pak Chris,
Setuju, Pak.
Memang berpulang pada kesadaran individu, yang sumbernya adalah pikiran kita sendiri.
Sebetulnya tujuan saya bukan berhenti merokok, melainkan belajar untuk meningkatkan pengendalian diri.
Sesekali saya ambil sebatang rokok untuk saya nikmati, sesekali saya juga minum bir untuk saya nikmati, yang saya hindari adalah "kecanduan"-nya.
Ketika pikiran saya mengatakan bahwa rokok itu membahayakan kesehatan, maka organ tubuh saya yang terkait akan bekerjasama untuk menolaknya sehingga tidak ada lagi kenikmatan merokok, tetapi ketika pikiran saya mengatakan bahwa saya akan merokok untuk mendapatkan relaksasi pikiran, maka pikiran saya akan mengkondisikan organ-organ tubuh saya dan saya dapatkan kenikmatan merokok itu.
Jadi, tidak ada yang memaksa ataupun terpaksa. Dapatkan apa yang kita mau, tanpa paksaan.

Terimakasih Pak Chris mau meluangkan waktu berkunjung ke my blog.

Sandy Muda

Sandy Muda
Seperti apa aku jadinya nanti?